Jumat, 05 Oktober 2012

Arema-pelita dilematis

Arema-Pelita Dilematis

Rabu, 3 Oktober 2012 15:32 wib
Arema ISL.(foto:Dok SINDO)
Arema ISL.(foto:Dok SINDO)
MALANG — Proses merger antara Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) dengan Pelita Jaya masih berliku. Paling tidak hingga akhir Oktober nanti belum bisa dipastikan kedua tim benar-benar bakal menyatu. Itu jika melihat langkah Arema dan Pelita yang tetap melakukan versifikasi ISL.

Baik Arema ISL maupun Pelita Jaya dipastikan mengikuti verifikasi jelang kompetisi itu secara berbeda. Informasi yang diperoleh dari internal Arema ISL, manajemen masih terus melakukan pengkajian terkait rencana merger tersebut. Tak heran kedua kubu masih mengistilahkan sebagai kerjasama atau 'pacaran'.

Manajemen Arema dikabarkan masih menimbang sisi positif sekaligus negatif jika nantinya terjadi merger. Manajemen Arema ISL melalui Direktur Utama Ruddy Widodo masih bersikukuh hingga sekarang tidak ada istilah merger antara Arema ISL dan Pelita Jaya. Dia membenarkan kedua klub bakal melakukan verifikasi secara terpisah.

“Verifikasi paling lambat 30 Oktober, Arema akan tetap diverifikasi di Malang, sedangkan Pelita Jaya di Purwakarta. Jadi Arema dan Pelita masih berstatus dua klub, bukan satu. Kami tidak tahu apa yang terjadi nanti, tapi untuk sekarang memang tidak ada merger,” ujarnya menampik.

Ada merger atau tidak, Arema ISL dan Pelita Jaya sejatinya sudah berada dalam posisi dilematis. Jika memang rencana merger positif digulirkan, manajemen Singo Edan bakal berhadapan dengan sebagian supporter Aremania yang masih sulit menerima timnya dikawinkan dengan klub lain.

Sikap Aremania yang menentang merger bisa menjadi efek negatif bagi Arema ISL yang tetap menginginkan Stadion Kanjuruhan dipenuhi supporter. Walau manajemen masih optimistis musim depan penonton masih membanjir, namun kegelisahan Aremania jelas tak bisa dikesampingkan begitu saja.

Sedangkan jika tidak ada merger, maka Arema ISL dan Pelita Jaya harus rela menyandang status klub yang tidak profesional. Arema-Pelita sudah kadung melakukan latihan pre season dengan menggabungkan dua tim yang bertanding di kompetisi yang sama dengan pelatih sama pula. Itu bukanlah sikap profesional.

Walaupun di bawah pemilik modal yang sama, itu bakal memunculkan citra buruk bagi Arema ISL maupun Pelita Jaya sendiri. Sangat disayangkan karena Arema dan Pelita adalah klub-klub mentereng di ISL. “Terserah bagaimana publik menilai. Pastinya kerjasama Arema dengan Pelita bertujuan baik untuk ke depannya,” cetus Ruddy.

Sangat dimaklumi jika manajemen Arema sendiri masih terus melakukan pertimbangan terkait merger ke depannya. Paling tidak selama masa kerjasama tiga bulan, manajemen bisa melakukan berbagai langkah untuk mempersiapkan kelanjutan tim untuk kompetisi musim depan.

Positifnya, dengan kerjasama yang dijalankan sejauh ini, Arema tidak terlalu rumit dalam mempersiapkan tim. Alih-alih menambah skuad, Arema justru melakukan pengurangan. Para pemain asing musim lalu pun terpaksa tidak diperpanjang kontraknya, termasuk Alain N'Kong, Steven Hesketh dan Seme Patrick.

Tim gabungan yang dilatih Rahmad Darmawan sementara memakai pemain asing Pelita Jaya dan belum ada rencana melakukan penambahan skuad. “Sejauh ini belum ada rencana penambahan pemain. Mungkin nanti akan kami lakukan untuk menambal kekuarangan di tim,” ungkap Rahmad 'RD' Darmawan.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/fit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar